REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Calon wakil presiden nomor urut satu, Hatta Rajasa, mengunjungi PT Bineatama Kayone Lestari di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (3/7). Hatta didampingi oleh sejumlah elemen Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta antara lain anggota dewan penasehat Zulkifli Hasan, juru bicara Tantowi Yahya, direktur kebijakan dan program Drajad Wibowo serta direktur strategi Rully Chaerul Azwar.
Kedatangan Hatta langsung disambut antusias pimpinan maupun karyawan perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan tersebut. Setelah menyalami para karyawan, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional ini menaiki mimbar untuk menyampaikan sejumlah poin penting jelang Pilpres 9 Juli 2014. Sebagaimana kunjungan ke wilayah Jabar, Hatta menekankan pentingnya kemenangan di daerah Priangan. Hal ini tak lepas dari potensi suara yang masif.
Berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) Pileg 9 April 2014, jumlah pemilih di Jabar mencapai 33,2 juta orang. "Jabar dengan suara pemilih terbesar. Priangan timur hampir 15 juta suara. Siapa yang memenangkan Jabar, memenangkan Indonesia. Saya mengajak, mari menangkan Jabar 65 persen. Kita kerja keras karena kesuksesan jalannya tidak lunak. Kita semua ingin melihat Indonesia yang lebih maju, mandiri, bersatu, adil, makmur dan rakyatnya sejahtera."
Setelah 15 menit, Hatta menghadiri deklarasi relawan rumah Djuanda. Dalam kesempatan orasinya, Hatta menanggapi isu keberadaan mafia yang disematkan kepada Prabowo-Hatta. "Dikatakan mafia ini mafia itu, nanti kita akan bongkar semua. Siapa sesungguhnya mafia tersebut. Kita bongkar," ujar Hatta berapi-api.
Menurut Hatta, kala menjabat sebagai menko perekonomian, renegosiasi kontrak karya pertambangan yang selama ini tidak adil, dilakukannya. "Bayangkan Freeport zaman dulu diperpanjang. Hilang saham pemerintah 51 persen. Mengapa itu bisa terjadi? Jika bukan kongkalikong. Kita bongkar semua nanti itu," kata cawapres Koalisi Merah Putih tersebut.
Setelah itu, Hatta mengunjungi Pondok Pesantren Cipasung di Singaparna. Dalam kesempatan itu, Hatta berpesan agar seluruh warga ponpes berdoa dan berupaya agar bangsa Indonesia tetap damai. "Ke Cipasung seperti kembali ke rumah sendiri."