Home >> >>
Minta Nelayan Tidak Jual Sawah, Jokowi Janji Bangun 25 Bendungan
Kamis , 03 Jul 2014, 20:23 WIB
Republika/Edi Yusuf
Ribuan masyarakat yang terdiri dari para petani memadati kampanye Jokowi di Lapangan Monumen Bandung Lautan Api (BLA) Kota Bandung, Kamis (3/6). (Republika/Edi Yusuf).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon presiden (capres) nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi) menggelar kampanye terbuka di hadapan seribuan anggota Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. Dalam orasinya Jokowi meminta para petani tidak menjual sawah mereka untuk dibangun perumahan dan pabrik.

"Saya titip kalau punya sawah yang tidak ada pengairan dan tidak produktif jangan dijual," kata Jokowi di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/1).

Sawah merupakan tumpuan pangan rakyat Indonesia. Tanpa ada sawah maka tak akan ada beras yang dihasilkan untuk dimakan. "Kalau sawah menjadi perumahan. Nanti anak cucu kita disuruh makan apa? Disuruh makan rumah," ujar Jokowi.

Jokowi berjanji akan membangun 25 bendungan di seluruh Indonesia untuk menyuburkan sawah-sawah petani. Dia juga akan memperbaiki infrastruktur irigasi agar bendungan yang dibangun bisa mengairi sawah petani.

"Ke depan kita akan buat 25 bendungan untuk petani termasuk irigasinya," janji Jokowi apabila terpilih menjadi presiden.

Jokowi menyatakan janjinya membangun 25 bendungan dan irigasi berbeda dengan janji politik orang lain. Janji ini akan benar-benar akan ia laksanakan karena rakyat sudah terlalu lama menerima janji.

"Saya ingin laksanakan apa yang dibutuhkan petani. Saya ingin bekerja untuk nelayan petani rakyat. Bukan yang lain-lain," ujar Jokowi.

Kampanye Jokowi di Lapangan Tegalega juga dihadiri sejumlah elite politik PDIP seperti Guruh Sukarnoputra, Maruarar Sirait, dan anggota tim sukses Teten Masduki.

Redaktur : Djibril Muhammad
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar