Home >> >>
KPU dan Bawaslu Minta Tim Pasangan Capres Ciptakan Situasi Kondusif
Sabtu , 05 Jul 2014, 19:37 WIB
Antara/Widodo S Jusuf
Calon preside nomor urut dua Joko Widodo (tengah) mengacungkan salam dua jari ketika kampanye terbuka di depan ribuan buruh di PT Daehan Global, Kawasan Berikat Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa kampanye pemilu presiden 2014 berakhir hari ini. Memasuki masa tenang mulai 6 hingga 8 Juli 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden beserta pendukungnya menciptakan situasi kondusif.

Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, selama tiga hari masa tenang, pasangan calon dan tim-nya diminta untuk menahan diri. Untuk tidak melakukan kampanye dalam bentuk kegiatan meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program.

"Kami juga minta lembaga penyiaran untuk tidak menyiarkan iklan, rekam jejak pasangan calon atau bengtuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan kampanye yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon," ujar Ferry, Sabtu (5/7).

Alih-alih menyiasati masa tenang untuk kegiatan yang dilarang, Bawaslu menyarankan saksi calon presiden dan wakil presiden masing-masing pasangan. Agar menyaksikan saat penghitungan dan rekapitulasi suara di TPS, Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sampai selesai dan menandatangani berita acara.

"Bawaslu harapkan pasangan calon, tim kampanye, timses, para relawan, agar tidak melakukan hal-hal yang bersifat ajakan untuk memilih, kampanye terselubung, kampanye hitam, negative campaign pada masa tenang," kata Komisioner Bawaslu Nasrullah.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : ira sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar