Home >> >>
Hatta: Lingkungan Hidup Penting Bagi Pangan dan Energi
Sabtu , 05 Jul 2014, 21:22 WIB
antara
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut satu, Hatta Rajasa menilai, topik debat kelima calon presiden dan wakil presiden di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7) malam, yaitu pangan, energi dan lingkungan memiliki peranan penting bagi kelangsungan bangsa.  

"Ini satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.  Lingkungan hidup penting karena tanpanya tidak bisa dikembangkan energi dan pangan," ujar Hatta dalam debat yang dimoderatori oleh Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Sudharto P. Hadi.

Dari sisi pangan, Hatta menyebut Prabowo-Hatta berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan.  Negara juga berkewajiban untuk menyediakan pangan dengan jumlah yang cukup, harga terjangkau dan mencakup seluruh lapisan masyarakat.  

Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Prabowo-Hatta adalah diversifikasi pangan.  Selain itu, diupayakan pula peningkatan kualitas pangan dan gizi masyarakat.  

"Program lainnya adalah mitigasi agar tidak terjadi kerusakan pangan," ujar Hatta.

Sedangkan dari sisi energi, Hatta menekankan pentingnya peningkatan produksi minyak dan gas.  Selain itu, pentingnya pengurangan impor migas dan penghematan.  Hatta juga menekankan pentingnya diversifikasi energi lewat energi baru terbarukan (EBT).

Kemudian dari sisi lingkungan hidup, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional ini menyebut pentingnya sustainable development (pembangunan berkelanjutan) sebagai upaya untuk mengatasi climate change.  

Hatta juga meyakinkan Prabowo-Hatta akan mendorong konservasi agar ekosistem terpelihara.Pun kualitas udara dan tanah.  

"Inilah prinsip-prinsip yang ingin kita kembangkan jika diberi mandat oleh rakyat," kata Hatta.  

Menutup paparannya, Hatta mengatakan, lingkungan hidup bukanlah warisan melainkan titipan bagi generasi mendatang.  "Harus dipelihara, dijaga, agar generasi mendatang hidup lebih baik dari kita." katanya.

Redaktur : Esthi Maharani
Reporter : Muhammad Iqbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar