REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden Jusuf Kalla bertekad menuntaskan krisis pangan dan energi di Indonesia.
Pria yang akrab disapa JK itu memaparkan, Indonesia mengalami krisis pangan sejak lima tahun terakhir. Menurut JK, pada 2012, Indonesia mengimpor beras sebanyak 2,7 juta ton. Padahal, negara ini pernah swasembada beras pada 2008.
Untuk menciptakan ketahanan pangan, JK mengatakan Indonesia harus meningkatkan produktivitas. Caranya dengan menyediakan bibit yang unggul, pupuk, dan perbaikan di bidang pengairan. Hal itu berlaku bukan hanya untuk beras, tapi juga untuk gula, sawit, dan kebutuhan pokok lainnya.
"Kami akan mencetak 1 juta hektarw sawah untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat," kata cawapres nomor urut dua tersebut saat memaparkan visi-misi di bidang pangan, energi, dan lingkungan hidup dalam debat kandidat putaran terakhir yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sabtu (5/7).
Di bidang energi, JK mengungkapkan bahwa Indonesia juga mengalami krisis. Hal itu terlihat dari makin tingginya impor BBM dan makin seringnya pemadaman listrik terjadi di beberapa daerah. Untuk mengatasi hal itu, JK mengatakan bangsa ini harus mulai melakukan konversi energi dari BBM ke gas, khususnya di bidang transportasi.