Jokowi saat tampil di acara debat capres sesi ketiga di Jakarta, Ahad (22/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ke depan Indonesia tak boleh lagi mengimpor daging dengan jenis secondary cut. Jokowi mengatakan, kalaupun ingin melakukan impor, harus dalam bentuk daging karkas.
Menurut capres dengan nomor urut dua tersebut, mengimpor daging karkas lebih menguntungkan. Sebab, daging itu akan dipotong-potong lagi di dalam negeri dengan harga yang beragam.
Mulai dari yang termurah Rp 30 ribu, sampai yang Rp 70 ribu. Sementara, jika mengimpor daging siap olah, harganya bisa mencapai Rp 120 ribu per kilogram.
"Dengan cara ini tukang bakso bisa hidup," kata Jokowi dalam debat kandidat putaran terakhir yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sabtu (5/7).
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengatakan ingin membenahi sistem pengelolaan peternakan di desa yang mendapat subsidi dari pemerintah. Menurut dia, peternakan sapi harus dipusatkan di satu tempat.
Limbah dari peternakan bisa dikonversi menjadi energi. Kemudian, hasil dagingnya bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan daging di desa tersebut. "Sehingga tiap desa bisa swasembada energi dan daging," kata Jokowi.