REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Provokasi keamanan terjadi kembali di Papua menjelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang. MenanggapI hal tersebut, KASAD TNI Jenderal TNI Budiman menyatakan tidak segan menembak mereka yang merusuh.

"Kita hanya akan melakukan tindakan bersenjata jika mereka bersenjata. Jika mereka menembak, kita tembak, ujar Budiman, dijumpai seusai menggelar rapat pengamanan pilpres bersama KPU dan Bawaslu, Ahad (5/7).

Seperti mengemuka dalam laporan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua melalui telekonfrensi, gangguan keamanan dari kelompok separatis melalui pesan singkat terhadap masyakat  serta acaman teror bersenjata. Dalam isi pesannya mereka menyatakan memboikot pilpres serta menggangu TPS serta pos-pos yang dijaga TNI dan Polri.

"Mereka ingin tetap menunjukan eksistensinya sebagai gerombolan pengacau keamanan. Jadi dalam momen-momen nasional yang sangat besar mereka akan menunjukan identitas diri. Sejak saat ini hingga selesai pemilu TNI dalam keadaan siaga," Ujar Budiman.