Home >> >>
Gubernur Jatim Tekankan Pentingnya Pilpres dalam Demokrasi Indonesia
Ahad , 06 Jul 2014, 17:02 WIB
Antara/Saiful Bahri
Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo menilai, pemilihan umum presiden (Pilpres) 2014 merupakan bagian penting dalam berjalannya proses demokrasi di Indonesia. Oleh sebab itu, berlangsungnya Pilpres kali ini harus diselenggarakan dengan baik.

Sebenarnya, kata dia, Pilpres bukan merupakan tujuan dari demokarsi. Sedangkan tujuan demokrasi adalah berdialog dengan masyarakat. 

“Demokrasi tujuannya adalah para pemangku kepentingan (stakeholder) bisa berdialog dengan masyarakat agar bisa menyerap aspirasi mereka seperti apa kedepan. Oleh sebab itu dengan adanya Pilpres  menjadi sarana untuk berdialog dengan warga,” katanya saat Kajian Ramadhan Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Jatim dengan tema "Rekonstruksi Masa Depan Berbasis Kejernihan Qalb” di UMM Dome, Kabupaten Malang, Jatim, Sabtu (5/7).

Demokrasi yang benar, kata Soekarwo, bukan hanya berdialog saja, tetapi juga  mempererat kehidupan dalam bermasyarakat. Seperti menyapa istri dan anak, menghormati orang yang lebih tua. 

“Oleh sebab itu pikiran bermasyarakat harus dibangun dalam demokrasi saat ini,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sasaran selanjutnya setelah demokrasi terbangun adalah menciptakan kesejahteraan lahir dan batin di kehidupan masyarakat. Tanpa adanya kesejahteraan, Soekarwo menambahkan kalau penyelenggaraan Pilpres tidak akan ada gunanya. 

“Maka dari itu, masyarakat Indonesia khususnya Jatim harus berdoa agar Presiden yang terpilih nanti bisa menciptakan suasana yang bisa membuat lahir dan batin lebih sejahtera,” ujarnya.

Kesejahteraan, kata dia, harus segera dibangun karena melihat gelombang kehidupan yang berlaku saat ini sangat liberal. Dimana harus diciptakan kondisi yang seimbang, yakni pihak yang besar berfikiran bisa hidup karena yang kecil, begitu juga sebaliknya. Tetapi, yang kecil harus didukung oleh berbagai pihak, bukan hanya pemerintah tapi juga civil society seperti Muhammadiyah. Dukungan tersebut harus dilakukan dalam kehidupan saat ini.

Selain itu, Soekarwo berterima kasih kepada Muhammadiyah sebagai civil society  yang telah bersama-sama dengan pemerintah mencerahkan masyarakat dalam segala kehidupan. “Khususnya terhadap penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya sehingga potensi maksiat bisa dikurangi,” katanya. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Rr Laeny Sulistyawati
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar