REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo menilai, pemilihan umum presiden (Pilpres) 2014 merupakan bagian penting dalam berjalannya proses demokrasi di Indonesia. Oleh sebab itu, berlangsungnya Pilpres kali ini harus diselenggarakan dengan baik.
Sebenarnya, kata dia, Pilpres bukan merupakan tujuan dari demokarsi. Sedangkan tujuan demokrasi adalah berdialog dengan masyarakat.
“Demokrasi tujuannya adalah para pemangku kepentingan (stakeholder) bisa berdialog dengan masyarakat agar bisa menyerap aspirasi mereka seperti apa kedepan. Oleh sebab itu dengan adanya Pilpres menjadi sarana untuk berdialog dengan warga,” katanya saat Kajian Ramadhan Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Jatim dengan tema "Rekonstruksi Masa Depan Berbasis Kejernihan Qalb” di UMM Dome, Kabupaten Malang, Jatim, Sabtu (5/7).
Demokrasi yang benar, kata Soekarwo, bukan hanya berdialog saja, tetapi juga mempererat kehidupan dalam bermasyarakat. Seperti menyapa istri dan anak, menghormati orang yang lebih tua.
“Oleh sebab itu pikiran bermasyarakat harus dibangun dalam demokrasi saat ini,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sasaran selanjutnya setelah demokrasi terbangun adalah menciptakan kesejahteraan lahir dan batin di kehidupan masyarakat. Tanpa adanya kesejahteraan, Soekarwo menambahkan kalau penyelenggaraan Pilpres tidak akan ada gunanya.
“Maka dari itu, masyarakat Indonesia khususnya Jatim harus berdoa agar Presiden yang terpilih nanti bisa menciptakan suasana yang bisa membuat lahir dan batin lebih sejahtera,” ujarnya.
Kesejahteraan, kata dia, harus segera dibangun karena melihat gelombang kehidupan yang berlaku saat ini sangat liberal. Dimana harus diciptakan kondisi yang seimbang, yakni pihak yang besar berfikiran bisa hidup karena yang kecil, begitu juga sebaliknya. Tetapi, yang kecil harus didukung oleh berbagai pihak, bukan hanya pemerintah tapi juga civil society seperti Muhammadiyah. Dukungan tersebut harus dilakukan dalam kehidupan saat ini.
Selain itu, Soekarwo berterima kasih kepada Muhammadiyah sebagai civil society yang telah bersama-sama dengan pemerintah mencerahkan masyarakat dalam segala kehidupan. “Khususnya terhadap penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya sehingga potensi maksiat bisa dikurangi,” katanya.