Home >> >>
JK Didoakan Ribuan Anak Panti Asuhan
Selasa , 08 Jul 2014, 03:50 WIB
antara
Jusuf Kalla (JK)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Ribuan relawan serta anak panti asuhan yang ada di Makassar ikut mendoakan calon wakil presiden Jusuf Kalla dalam acara 'Zikir dan Khatam Alquran' yang diselenggarakan di Balroom Hotel Sahid Jaya Makassar, Senin (7/7).

Ribuan relawan yang memadati balroom hotel itu terlihat sangat antusias melantungkan ayat-ayat suci serta berzikir bersama sebelum buka puasa bersama itu dilaksanakan.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, AGH Sanusi Baco Lc dalam sambutannya mengajak para jamaah zikir untuk ikut mendoakan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) agar terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.

"Mari kita sama-sama mendoakan Bapak Jokowi-JK agar selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT dan dirahmati. Semoga amanah rakyat mampu mengantarkan Jokowi-JK menjadi presiden dan wakil presiden," ujarnya.

Ribuan jamaah zikir yang tidak lain adalah karyawan dari PT Haji Kalla Group tersebut juga berjanji akan mengajak sanak keluarganya untuk ikut memilih Jokowi-JK.

Sanusi mengaku jika JK sewaktu menjabat sebagai wakil presiden periode 2004-2009 yang saat itu mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan banyak gebrakan untuk rakyat.

Beberapa perbuatan besar yang dilakukan oleh JK saat mendamaikan konflik di Provinsi Aceh serta pembangunan di Kawasan Indonesia Timur (KTI) yang selama ini jarang dilakukan oleh pemerintah-pemerintah sebelumnya.

"Kita sudah melihat bukti saat Pak JK menjabat sebagai wapres, beliau banyak berbuat untuk kepentingan rakyat Indonesia dan bahkan lebih menonjol dari presiden waktu itu," katanya.

Jusuf Kalla yang hadir di tengah-tengah ribuan relawannya itu terharu melihat antusiasme yang besar, apalagi dengan diiringi doa dari anak-anak yatim piatu yang hadir dalam acara zikir.

"Terima kasih banyak atas dukungannya selama ini. Ini juga yang membuat saya bersemangat untuk terus bekerja, mengabdi untuk tanah air dan rakyat Indonesia," katanya.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar