Home >> >>
JK Prediksi Partisipasi Pemilu di atas 80 Persen
Selasa , 08 Jul 2014, 11:19 WIB
antara
Jusuf Kalla (kiri) berbincang bersama para ulama dan tokoh masyarakat saat melakukan do'a dan buka puasa bersama ratusan tim suksesnya di Makassar, Sulsel, Senin (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR-- Partisipasi masyarakat dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 diprediksi melebihi angka 80 persen. Selama era reformasi, pelaksanaan pemilu ini akan membuat rekor yang memiliki tingkat keikutsertaan publik tertinggi di banding beberapa periode sebelumnya.

Cawapres nomor urut 2, Jusuf Kalla (JK) menjelaskan, pilpres 2014 ini hanya diikuti dua pasangan calon sehingga persaingannya menjadi /head to head/. Selain itu, peranan pemberitaan dan media sosial membawa pengaruh kepada masyarakat untuk aktif terlibat menentukan sikap politiknya.

"Saya yakin pilpres ini partisipasinya tinggi. Setidak-tidaknya di atas 80 persen, bahkan bisa sampai pada angka 90 persen," kata JK kepada Republika di kediamannya, Jalan Haji Bau, Makassar, Selasa (8/7).

Sebagai orang yang telah tiga kali berturut-turut mengkuti kontestasi pilpres, dia menambahkan, melihat adanya pergeseran pola kampanye di periode 2004, 2009 dan 2014. Menurut dia, publik semakin diikutsertakan sebagai pemilih dengan adanya dialog dan media sosial.

Pada 2004 dia menjelaskan, inti kampanye cenderung pada penyelenggaraan rapat umum dan siaran iklan di televisi ataupun koran. Kemudian, di 2009, rapat umum mulai menurun, pemberitaan media yang justru berperan memberikan edukasi. Metode iklan pun dianggap tak seberapa efektif.

"Namun di 2014 ini, rapat umum hampir tidak ada, pasangan calon lebih banyak membuka dialog, didukung dengan adanya pemberitaan media, dan fungsi jejaring sosial yang semakin meluas," ujar dia.

Dia senang melihat kecenderungan anak muda yang mulai 'melek politik'. Dengan masuknya tema pilpres terkait dukungan Jokowi-JK sebagai tren topik di sejumlah media sosial dan kampanye akbar di GBK kemarin dianggap menjadi puncak kepedulian mereka terhadap penyelenggaran pemilu.

"Bahkan sampai ada kabar, anak muda itu malu kalau mereka tidak memberikan dukungannya kepada pasangan calon Jokowi-JK di pilpres ini, karena kita menjadi tren hingga skala internasional," kata dia.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : Andi Mohammad Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar