Puluhan artis yang tergabung dalam Suara Masyarakat Untuk Pilpres Jujur membacakan petisi Lawan Pilpres Curang di KPU Jakarta, Selasa (8/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Relawan Anti Pilpres Curang meminta kepada masyarakat untuk aktif menjaga pemilihan presiden yang damai. Salah satu caranya adalah dengan ikut berpartisipasi mengawasi jalannya pemungutan suara di setiap tempat pemungutan suara (TPS).
"Kita mengimbau seluruh masyarakat menggunakan hak pilihnya, menciptakan kondisi Pilpres yang damai, jujur dan adil. Selain itu, masyarakat juga harus dapat memastikan memperoleh undangan memilih dalam Pilpres 9 Juli 2014 (C6)," kata Ketua Satgas Relawan Anti Pilpres Curang Vktor Sirait melalui siaran persnya yang diterima Republika, Selasa (8/7).
Menurut Viktor, masyarakat jangan hanya ikut mencoblos, tetapi juga turut mengawasi penghitungan suara. Jika ada keganjilan, segera melapor dan mengirim informasi ke www.2jutarelawan.com atau Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) dan Panwaslu setempat.
Selain itu, masyarakat luas hendaknya bergabung dengan Satgas Relawan Anti Pilpres Curang guna berjuang bersama memastikan penyaluran aspirasi politik masyarakat secara jujur. Karena, aspirasi publik harus dikawal bersama, gembong-gembong mafia politik yang menukar hak politik rakyat dengan uang, harus dilawan.
Pesan Viktor lainnya adalah masyarakat harus lebih waspada lantaran pelanggaran yang sudah terjadi selama ini diperkirakan pihaknya akan semakin dahsyat pada H-1, hari H dan H++. Di hari tenang atau H-1 seperti sekarang ini, sangat berpotensi praktik membagi-bagikan uang dan sembako untuk mengarahkan masyarakat memilih capres-cawapres tertentu.
"KPPS, PPS dan PPK, menjadi target utama politik uang untuk memenangkan salah satu kandidat capres dan cawapres."