REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Amalinda Savirani menyebut, penyelenggaran Pilpres 2014 rawan terjadi politik uang. Dia mengatakan, daerah terpencil merupakan wilayah yang paling rawan terjadi politik uang.
"Makin sulit kondisi geografis sebuah daerah, makin besar pula potensi kecurangannya," kata dia dalam diskusi di Media Center Jokowi-JK, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/7).
Amalinda mencontohkan, banyak kasus masyarakat yang enggan datang ke TPS akibat terkendala kondisi geografis. Akibatnya, surat suara diisi oleh kepala desanya saja.
Dia menambahkan, kecurangan pilpres juga rawan terjadi di wilayah sipil yang sangat lemah pengawasannya. Karena tidak ada yang mengawasi, maka dengan mudah orang dapat berlaku curang.
Seperti diketahui, Indonesia akan menggelar pemilihan presiden pada Rabu esok (9/7). Ada dua pasang kandidat yang bertarung dalam Pilpres ini, yakni Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta.