Home >> >>
Adat Berperan Amankan Pilpres
Selasa , 08 Jul 2014, 18:46 WIB
Wira Suryantala/Antara
Seorang anggota Pecalang atau satuan pengamanan adat Bali berkomunikasi dengan rekannya saat memantau situasi pantai saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Pantai Kuta, Bali, Senin (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Warga Bali berharap agar Pilpres 2014 berjalan dengan tertib dan kondusif. Mereka berharap dengan peran adat yang dapat menjaga keamanan selama Pilpres.

Wayan Sudih, warga Teratai, Tabanan, Bali mengatakan, dalam Pilpres sebelumnya, tidak ada kerusuhan atau pertikaian yang terjadi di Bali, khususnya Tabanan. Pasalnya, adat berperan besar dalam menjaga keamanan desa.

''Di sini tidak ada kerusuhan, di sini aman-aman saja. Soalnya di sini menghargai adat, polisi adat yang memiliki wewenang. Polisi nomor dua,'' kata dia, Selasa (8/7).

Menurut dia, jika ada masalah, maka yang dituakan dalam adat setempat akan mendiskusikannya di Banjar. Banjar merupakan tempat pertemuan warga desa dan pelaksanaan ibadah agama.

Namun, belum ada permasalahan pemilu yang diselesaikan di Banjar. ''Itulah warga Bali yang menghargai adat,'' kata dia. Jika ada permasalahan, Banjar biasanya hanya mengurusi mengenai pencurian atau masalah hukum yang bisa diselesaikan dengan musyawarah.

Ditanya mengenai pasangan yang akan dipilih, Wayan mengaku tetap memilih Jokowi. Jokowi didukung oleh PDIP, dan PDIP merupakan partai yang selalu didukung oleh orang Bali.

Menurut Wayan, rata-rata warga Karangasem akan memilih Jokowi. ''Karena Jokowi tidak berambisi, kalau Prabowo berambisi. Apalagi Jokowi, diusung PDIP, PDIP punya Mega yang punya nenek orang Bali,'' kata dia.

Wayan mengatakan, adat di Bali, sangat melarang adanya pertengkaran, termasuk ketika Pilpres. ''Makanya, Pilpres sebelumnya aman-aman saja,'' kata dia.

Ni Made Trisnarani, warga Gang III, Tabanan, Bali sependapat, Jokowi lebih diunggulkan di Tabanan. Warga melihat bukan kepada Jokowi tapi kepada PDIP-nya.

Tidak ada persiapan khusus menjelang Pilpres 2014. ''Kita sudah tau mau milih siapa, jadi tidak persiapan,'' kata dia. 

Sementara, Yoga, warga Jalan Mawar, Tabanan, mengatakan, banyak yang bilang Tabanan merupakan daerah rawan, namun informasi tersebut tidak terbukti. Warga Bali lebih memilih untuk damai daripada mengurusi masalah kecurangan.

''Kata siapa itu, ga yang ribut-ribut, ga ada yang rawan, semua aman saja,''

Tabanan masih sepi dalam rangka persiapan jelang Pilpres. Warga beraktifitas laiknya seperti hari biasa. Tidak ada kemeriahan menjelang pencoblosan dan persiapan TPS sendiri baru malam akan dilakukan. Warga mengatakan, Pilpres tidak terlalu berpengaruh kepada kehidupan mereka.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Wahyu Syahputra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar