Home >> >>
Polri Terjunkan 254 Ribu Personil Amankan Pilpres
Selasa , 08 Jul 2014, 19:56 WIB
Republika/Yasin Habibi
Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Putut Bayuseno mengatakan, kepolisian menerjunkan 254 ribu personil di seluruh wilayah Indonesia untuk mengamankan Pilpres 9 Juli.

"Para personil sudah diminta melaksanakan siaga satu sejak  6 Juli  kemarin. Artinya dua  per tiga kekuatan Polri sudah digunakan untuk mengamankan Pilpres  dan sepertiga sisanya  melakukan tugas rutin pelayanan," kata Putut di Mabes Polri, Selasa, (7/7).

Anggota sendiri, ujar Putut,  sudah berjaga di TPS. Mereka berjaga 24 jam di TPS secara bergantian.

Fungsi para anggota, kata Putut, antara lain menjaga jangan sampai ada keributan saat Pilpres. Memantau suasana Pilpres dan membantu kelancaran pemilu, kemudian mengawal kotak suara, menjaga kotak suara sampai pada penyimpanan kotak suara.

Menurut Putut yang juga Kepala Operasi Pusat Operasi Mantab Brata 2014 untuk pengamanan Pilpres 2014, tidak ada daerah yang rawan kericuhan. "Kalaupun ada itu tergantung penilaian dari Kapolda maupun Kapolres masing-masing, mereka yang menggerakkan personelnya,"katanya.

Terkait adanya kekhawatiran ricuh terjadi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, Putut mengatakan, itu tergantung penilain Kapolda masing-masing wilayah. "Mereka yang mempunyai kewenangan memetakan daerah mana saja yang rawan, daerah mana yang sedang, dan daerah mana yang aman,"katanya.

Anggota, terang Putut, ada yang siap siaga di TPS. Namun ada juga yang berjaga-jaga di pos pemantauan, mereka yang berjaga juga siap diterjunkan kapan saja.

Terkait adanya ketakutan terjadi  serangan fajar, Putut mengatakan, anggotanya melakukan patroli 24 jam untuk  memonitor situasi dan keamanan  di daerah masing-masing. Intinya semua dijaga termasuk mencegah serangan fajar.

Putut menambahkan, daerah di Jakarta cukup kondusif dan aman. Tidak ada wilayah di Jakarta yang diamankan secara ekstra ketat.

Redaktur : Agung Sasongko
Reporter : Dyah Meta Ratna Novia
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar