Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menurunkan alat peraga kampanye Pemilu Presiden (pilpres) 2014 di kawasan Dago, Kota Bandung, Ahad (6/7).
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sehari jelang pencoblosan, berbagai potensi pelanggaran harus diantisipasi agar Pemilihan Umum Presiden 2014 berjalan lancar, aman, dan demokratis. Kedua kubu pasangan Capres pun, telah menyadari hal itu. Sehingga, mereka melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasinya.
Menurut Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Jabar, Ahmad Heryawan, pihaknya telah menginstruksikan seluruh unsur partai koalisi dan relawan Prabowo-Hatta untuk melakukan penjagaan di daerah masing-masing. Hal ini dinilai penting, untuk mengantisipasi terjadi politik uang dan penyebarang kampanye hitam.
Beberapa bentuk pelanggaran yang patut diwaspadai, kata dia, di antaranya politik uang dan penyebaran kampanye hitam yang sering dijadikan cara terakhir untuk mepengaruhi pilihan masyarakat.
Heryawan meminta, seluruh unsur tim dan relawan Prabowo-Hatta untuk terus siaga hingga pencoblosan dan penghitungan suara di masing-masing TPS selesai. "Tim kami akan waspada, siap siaga. Kami bersama masyarakat terus berjaga-jaga. Hingga nanti malam akan terus berjaga-jaga," ujar Heryawan di Posko Pemenangan Prabowo-Hatta di Jabar, Bandung, Selasa petang (8/7).
Heryawan menjelaskan, H-1 pencoblosan merupakan saat-saat rawan terjadinya pelanggaran. Terutama, yang menyangkut politik uang. Aksi 'tabur' uang tersebut dilakukan untuk memengaruhi pemilih ketika mencoblos di TPS.
"Bahaya money politic itu di malam hari, shubuh hari. Apalagi sekarang ketika bulan puasa, (politik uang terjadi) di saat sahur," katanya.
Hal tidak jauh berbeda pun dilakukan tim pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Juru bicara Tim Pasangan Jokowi-JK di Jabar Waras Wasisto mengatakan, jelang pencoblosan ini, pihaknya telah menyiapkan 1.000 orang di setiap kabupaten/kota di Jabar untuk mengawasi daerahnya masing-masing.
Waras pun menilai hal ini penting untuk mengantisipasi berbagai potensi pelanggaran. Selain mengantisipasi dugaan pelanggaran, relawan tadi pun akan memastikan apakah masyarakat mendapat surat undangan memilih atau tidak. ''Ini juga penting agar seluruh pemilih terjamin hak pilihnya," katanya.
Selain itu, saat pencoblosan hingga penghitungan suara di TPS nanti menjadi perhatian utama tim Jokowi-JK. Bahkan, kata Waras, pihaknya akan menyiapkan empat relawan sekaligus di setiap TPS.
"Kami ingin memastikan pemilih bisa memilih dengan aman, tenang, tanpa intimidasi. Nanti kami siapkan saksi satu di dalam TPS, lalu tiga orang berjaga-jaga di luar TPS," katanya.