Home >> >>
Wiranto Imbau Kader Hanura Awasi Kecurangan Pilpres
Rabu , 09 Jul 2014, 10:48 WIB
Antara
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto mengimbau kepada seluruh kader dan simpatisan partai untuk mengawasi jalannya pelaksanaan Pemilu Presiden di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS).

"Saya sudah instruksikan kepada seluruh pengurus partai, organisasi sayap partai, kader dan simpatisan partai untuk ikut mengawasi jalannya pilpres di TPS-TPS. Ini untuk menghindari terjadinya kecurangan-kecurangan," kata Wiranto usai mencoblos di TPS 09 SDN 03, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu pagi.

Wiranto didampingi istrinya mendatangi TPS tersebut sekitar pukul 08.30 WIB. Tak berselang lama, Wiranto yang mendapatkan nomor urut 98 langsung ke bilik suara untuk melakukan pencoblosan.

Ia pun optimistis di TPS nya tersebut, pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul mengingat pada Pileg sebelumnya, Partai Hanura unggul signifikan, yakni mencapai 70 persen suara di TPS itu.

Seluruh kader Hanura yang merupakan partai koalisi pengusung Jokowi-JK akan berupaya keras agar pasangan tersebut menang dalam Pilpres ini.

Wiranto pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nuraninya. Jangan sampai ada intimidasi yang mempengaruhi pemilih untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

"Saya tekankan mereka memilih sesuai keinginannya. Jangan ada satupun pihak yang ingin menodai, mengancam sehingga piihan itu menjadi tidak benar. Kalau pilihan rakyat itu tidak benar di negara demokrasi ini, berarti kita menodai demokrasi itu sendiri. Kita akan korbankan untuk memilih pemimpin yang terbaik," tukas Wiranto.

Untuk menghindari terjadinya kecurangan, tambah dia, partainya pun telah menyiapkan saksi yang berada di TPS, minimal satu orang saksi. Namun, ada jutaan relawan yang siap menjadi saksi dan mengawal jalannya Pilpres guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Para relawan ini sangat penting untuk melakukan pengawasan Pilpres di TPS, khususnya di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau. Daerah seperti ini sangat rawan terjadinya kecurangan, oleh karena itu harus diantisipasi," ujarnya.

Pemilu Presiden 2014 ini diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar