Home >> >>
Anis Matta: Presiden Terpilih Penting untuk Segera Lakukan Rekonsiliasi
Rabu , 09 Jul 2014, 13:37 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Anis Matta dan Fahri Hamzah (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salahsatu pemimpin parpol yang tergabung dalam koalisi merah-putih, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta memberikan hak suaranya di Utan Kayu Utara, Jakarta Timur, Rabu (9/7). Anis mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) )025 di Jl. Duren Sawit bersama segenap keluarga besarnya. 

Dalam lawatan itu, Anis dan seluruh anggota keluarganya kompak menggunakan setelan bernuansa putih. Anis sendiri mendapatkan nomor urut 120 di TPS ini. 

Setelah dirinya memberikan hak suara, anggota keluarganya dari mulai sang istri Anaway Irianti Mansyur, beserta keluarganya Maliha Anis Matta, Yasmin Anis Matta, dan Hisan Anis Matta mencoblos di TPS yang sama.

 Sebelum hari pencoblosan, Anis sempat berpesan bahwa siapa pun capres yang menang dalam pemilihan presiden mempunyai tugas sesegera mungkin melakukan rekonsiliasi. Pasalnya, ia melihat Pilpres kali ini telah membuat banyak gesekan dan perpecahan di kehidupan sosial.

 Kandidat Pilpres yang hanya ada dua, membuat masyarakat Indonesia terbelah berseberangan sesuai pilihannya masing-masing. Hal inilah justru menurutnya yang lebih mengkhawatirkan.

 “Rekonsiliasi hingga ke akar rumput harus segera dilakukan oleh presiden terpilih, ini penting untuk memberikan pembelaharan sebuah kompetisi yang sehat kepada semua elemen,” kata Anis.

 Ia pun berharap, semua yang telah terjadi selama proses Pilpres ini tidak sampai merusak kerukunan bangsa. Anis memandang, penting bagi bangsa Indonesia untuk segera bersatu dalam demokrasi yang berjalan baik sebagai tanda kedewasaan.

 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : gilang akbar prambadi
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar