REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi)-calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK) memenangkan pemilihan umum presiden (pilpres) 2014 yang digelar Rabu (9/7) di bekas lokalisasi prostitusi di Surabaya yaitu Dolly dan Jarak.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 75, Rukun Warga 12, Rukun Tetangga (RT) 06 Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Soeyono mengatakan, ada 417 daftar pemilih tetap (DPT) di TPS ini.
Semenjak TPS dibuka pukul 07.00 WIB-13.00 WIB, kata dia, jumlah pemilih yang menyalurkan suaranya terus bertambah. Tercatat ada 245 orang yang menggunakan hak pilihnya hingga penutupan. Kemudian setelah dilakukan penghitungan resmi, Jokowi mengalahkan rivalnya yaitu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
“Dari 245 surat suara yang sah, lima surat suara diantaranya tidak sah. Jokowi mendapatkan 178 suara dan Prabowo 62 suara,” ujarnya pada Republika saat ditemui di TPS 75, Rabu (9/7).
Menurutnya, partisipasi warga di TPS di daerah TPS nya yang terletak di Dolly kali ini bagus. Bahkan partisipasinya lebih bagus dibandingkan pemilihan umum legislatif 9 April 2014 lalu. Soeyono menyebutkan, partisipasi saat pemilihan umum legislatif 2014 hanya 50 persen dan pilpres kali ini 60 persen. Artinya, kata dia, isu mengenai warga Dolly yang memboikot pilpres yang berhembus selama ini bukanlah suara warga. Ini bisa dilihat dari jalannya pemungutan suara kali ini yang berlangsung lancar, tanpa kendala, tanpa komplain, teror atau tekanan boikot.
Sementara itu Ketua Ketua KPPS TPS 67 di Jalan Jarak RW 11, Putat Jaya, Teguh Sutopo mengatakan, ada 411 orang yang tercatat sebagai DPT di TPS ini. Namun yang menggunakan hak pilihnya hingga penutupan pencoblosan sebanyak 176 orang. Ternyata dari 176 surat suara, ada tiga surat suara tidak sah.
“Hasilnya Prabowo memperoleh 63 suara dan Jokowi 110 suara,” katanya kepada Republika. Pantauan Republika, pilpres di Dolly-Jarak berlangsung relatif lancar dan aman. Terlihat aparat kepolisian menjaga lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara ini.