Prabowo-Hatta dan Jokowi-Hatta menyanyikan lagu Indonesia Raya jelang debat capres putaran final di Jakarta, Sabtu (5/7) malam WIB.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Berbagai lembaga survei mengeluarkan hasil perhitungan cepat atau quick count versinya masing-masing. Begitu juga dengan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mengacu pada hasil survei yang berbeda.
Setelah dari kubu Jokowi-JK mendeklarasikan kemenangan yang disertai dengan cucuran air mata Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, kini giliran dari pihak Prabowo-Hatta yang menyatakan kemenangannya. Dalam konferensi pers, Prabowo meminta agar seluruh masyarakat tetap menjaga dan mengawal proses penghitungan suara.
"Kami meminta kepada seluruh pendukung dan seluruh rakyat untuk menjaga dan mengawal sampai perhitungan resmi dan penetapan resmi dari KPU," kata Prabowo, Rabu (9/7).
Acuan lembaga survei dari pasangan Prabowo-Hatta kemungkinan bersumber dari tiga lembaga survei yang bekerjasama dengan TV One dan Vivanews. Seperti diketahui media tersebut merupakan milik Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal 'Ical' Bakrie yang menjadi salah satu pengusung pasangan Prabowo-Hatta.
Tiga survei tersebut yaitu Jaringan Survei Indonesia (JSI) dengan keunggulan Prabowo-Hatta sebesar 50,28 persen, lalu ada Puskaptis dengan keunggulan 52,05 persen dan Lembaga Survei Nasional (LSN) dengan keunggulan 50,54 persen.
Padahal di empat lembaga survei lainnya, Prabowo-Hatta tertinggal sekitar lima persen dari pasangan Jokowi-JK. Misalnya di survei Radio Republik Indonesia (RRI) dengan suara yang masuk sekitar 87 persen, Jokowi-JK unggul 52,51 persen dan Prabowo-Hatta hanya 47,49 persen.