REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres nomor urut 2, Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan kalau salah satu lembaga survey yang memenangkan Prabowo-Hatta pernah menawarkan jasanya ke Jokowi-JK. Namun karena mematok harga yang terlalu tinggi, mereka menolak untuk memanfaatkan sumber data tersebut.
JK mengatakan, pihaknya pernah menolak salah satu lembaga survey yang sekarang memenangkan pasangan calon Prabowo-Hatta. Namun ia tidak berkomentar banyak mengenai perbedaan hasil 'quick count' yang dipaparkan untuk kedua kandidat capres-cawapres ini.
"Salah satu dari lembaga mereka, dulu pernah tawarkan jasanya ke kita. Namun harga yang ditawarkannya terlalu tinggi, jadi kita tolak," kata JK sebelum berangkat ke Cikeas menemui Presiden SBY, Rabu (9/7) malam.
Sebelumnya, dalam hasil hitung cepat, mayoritas lembaga survei menyatakan, perolehan suara dimenangkan pasangan calon Jokowi-JK di kisaran 52 persen, dan Prabowo-Hatta 47 persen. Namun, terdapat 3 lembaga lainnya yang justru membalikan keadaan dengan memenangkan Prabowo-Hatta.