REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya klaim kemenangan dari kedua belah kubu capres-cawapres dalam pemilihan Presiden ini dinilai memunculkan kebingungan publik. Kubu Prabowo-Hatta diminta lebih berlapang dada atas hasil perolehan perhitungan suara versi 'quick count' yang dipaparkan sejumlah lembaga survey.
Cawapres Jusuf Kalla (JK) berharap kubu kompetitornya bisa lebih legowo dengan menerima angka tersebut. Ia juga meminta publik untuk menahan diri dan menunggu hasil 'real count' KPU, siapa capres-cawapres terpilih dari hasil demokrasi 9 Juli ini.
"Ya mudah-mudahan saja (bisa lapang dada)," kata JK ketika ditanya adanya perbedaan hasil hitungan cepat yang diklaim Prabowo-Hatta, Rabu (9/7).
Dia juga meminta agar masyarakat dapat tenang dan mengikuti semua prosedur yang ada, seperti hasil perhitungan dari KPU. Ia menilai, hanya 'real count' yang dapat menjamin keakuratan data hasil pilpres ini. Menurut dia, publik jangan sampai terpancing isu data-data tak valid.
Sebelumnya, dalam hasil hitung cepat, mayoritas lembaga survey menyatakan, perolehan suara dimenangkan pasangan calon Jokowi-JK di kisaran 52 persen, dan Prabowo-Hatta 47 persen. Namun, terdapat 3 lembaga lainnya yang justru membalikan keadaan dengan memenangkan Prabowo-Hatta.