REPUBLIKA.CO.ID, CIKEAS -- Calon presiden (capres) nomor urut satu, Prabowo Subianto menyesalkan adanya deklarasi kemenangan pilpres 2014 yang dianggapnya terlalu dini.
Ia pun membandingkan dengan pilpres terdahulu saat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi kandidatnya.
Prabowo mengingatkan, saat memenangkan Pilpres dulu, SBY tidak pernah melakukan deklarasi sebelum ditetapkan oleh KPU.
"Padahal perbedaan suara saat itu mencapai 20 persen pada pilpres 2009," katanya.
Ia pun menegaskan lebih mempercayakan hasil resmi KPU dibandingkan dengan hasil survei atau sejumlah media massa yang dinilai bisa merekayasa.
"Kami akan menyerahkan sepenuhnya kepada institusi yang berwenang yaitu Komisi Pemilihan Umum berdasarkan real count bukan quick count," katanya, Rabu malam (9/7).
Namun, Prabowo mengingatkan proses yang dilakukan KPU memerlukan waktu sehingga bila ada pihak yang mendeklarasikan kemenangan maka dinilai merupakan langkah yang tidak tepat.
Setelah masing-masing mengklaim meraih kemenangan dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, yang berlangsung Rabu (9/7), dua pasang calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), yaitu Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla, semalam secara bergantian menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas Indah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.