REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Warga Bali berharap gelaran Pilpres 2014 pasca pemungutan suara, Rabu (9/7) berjalan dengan aman. Harapan tersebut mengingat saling klaim kemenangan antar pasangan calon di Ibu Kota Jakarta.
''Kita harap Bali aman-aman saja. Tapi biasanya memang aman,'' kata Wirawan (30 tahun), di Jalan Kapten Cok Agung Tresna, Denpasar, Kamis (10/7).
Wirawan menjelaskan, Bali merupakan mediator turis yang datang ke Indonesia. Jika Indonesia mengalami kerusuhan maka turis memikirkan kembali untuk datang ke Indonesia.
Ia menyontohkan dengan Tragedi Bom Bali yang membuat turis asing enggan ke Bali selama beberapa tahun. Alhasil, pengusaha banyak yang rugi termasuk masyarakat Bali yang membuka usaha.
Wirawan meminta agar aparat keamanan menggiatkan pengamanan sekalipun pemungutan suara telah dilakukan. Sementara, Dewi Lastri yang ditemui di Jalan Teuku Umar, Denpasar mengaku khawatir dengan Pilpres kali ini.
''Iya soalnya kan kemarin di televisi sudah saling akui kemenangan,'' kata dia.
Dewi Lastri yang juga mahasiswa Universitas Warmadewa mengatakan, Pilpres 2014 merupakan Pilpres terpanas dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menjelaskan, kedua calon memiliki keunggulan yang sama, dan tidak mesti Jokowi yang diunggulkan sekalipun dari PDIP.
''Di sini Prabowo juga terkenal kok, banyak yang milih,'' kata dia.
Ia berharap, pasca pemungutan suara suasana tetap kondusif, pasalnya, Dewi memprediksi pasca pemungutan suaralah kondisi bisa menjadi rusuh karena saling klaim.