Home >> >>
Tiga Skenario Menyikapi Hasil Hitung Cepat Pilpres
Kamis , 10 Jul 2014, 13:15 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Prabowo dan Jokowi bersalaman sebelum memulai debat capres sesi ketiga di Jakarta, Ahad (22/6) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Klaim kemenangan antara dua pasangan capres-cawapres terkait dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei mengundang tanda tanya publik. Hal ini dalam derajat tertentu bila tidak dikelola dengan baik akan mengundang efek negatif bagi masyarakat secara keseluruhan.

Berkaca dari itu, Pakar Politik Universitas Padjajaran, Muradi, memaparkan ada tiga skenario yang harus dicermati oleh publik, karena memiliki efek yang bisa jadi berimbas negatif. Skenario pertama, akan terjadi lobi-lobi politik antar elit dua pasangan tersebut. Pada skenario pertama ini jika berjalan dengan baik imbasnya relatif positif.

"Diasumsikan permasalahan tersebut dapat tuntas dengan cara lobi-lobi elit. Sehingga hal negatifnya tidak berimbas," imbuhnya, kepada Republika, Kamis (10/7).

Skenario kedua ini adalah dengan melakukan manipulasi hasil rekapitulasi dan formulir C1 dan penggelembungan suara untuk membalikkan keadaan dari yang tertinggal pa hitung cepat menjadi menang dalam real count.

Pada skenario kedua ini pelibatan timses dan oknum penyelenggara pemilu akan massif, berhadapan dengan saksi dan timses dari capres pemenang versi Jokowi-JK. Dugaan pergesekan ini akan cenderung menguat dan melibatkan publik secara massif.

Dan skenario ketiga adalah membawa sengketa pilpres ini ke ranah hukum, yakni ke MK. Pada skenario ini gesekan akan terlokalisir di sekitar gedung MK terkait desakan dan tuntutan masing-masing pasangan calon.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar