Siluet juru kamera berlatar belakang layar monitor yang menunjukkan hasil suvei elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Terkait adanya polemik hasil perhitungan cepat (quick count) yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi, Ketua Program Studi Jurnalistik Fikom Unpad, Dadang Hidayat mengatakan bahwa Tv One, MNC Group dan Metro tv harus menampilkan seluruh hasil quick count dari lembaga survei yang ada.
Hal tersebut dikarenakan lembaga penyiaran dalam hal ini statisun televisi wajib memberikan informasi secara utuh dan benar kepada publik. "jangan sampai beberapa stasiun televisi terkesan menutupi hasil dari beberapa lembaga survei," ujar Dadang saat dihubungi Republika, Kamis (10/7).
Ia menambahkan bahwa dalam menyiarkan informasi, lembaga penyiaran harus memperhatikan psikologis publik. Untuk kasus penayangan hasil count, ia menagatakan bahwa lembaga penyiaran tidak boleh menggiring publik bahwa pasangan tertentu terpilih sebagai pemenang dengan hanya menampilkan hasil dari berbagai survei saja. karena hal tersebut merupakan kebohongan publik dan dapat memicu konflik ditengah masyarakat.
"Media apapun jika berkaitan dengan karya jurnalistik dan berkaitan dengan publik maka harus benar, tidak boleh ada kebohongan. karene jika bohong maka kebohongn publik," uajrnya.
Sebelumnya, beberapa stasiun televisi telah menampilkan hasil quick count pemilihan presiden. Untuk stasiun televisi metro tv menamplikan hasil dari beberapa lembaga survei yang memenagkan pasangan jokowi-JK. Namun untuk tv one dan Mnc Group hanya menampilkan hasil quick count dari LSN, JSI, IRC dan puskaptis yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. hal ini menjadi perdebatan di masyarakat karena masing-masing capres telah mengkalim kemangan mereka.