Home >> >>
KPU Minta Masyarakat Kawal Rekapitulasi Suara
Kamis , 10 Jul 2014, 15:07 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Ketua KPU, Husni Kamil Manik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta masyarakat ikut mengawal proses rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu presiden 2014 yang dimulai hari ini di tingkat desa/kelurahan. Pengawalan dan pemantauan bersama diharapkan akan menentukan kualitas pelaksanaan dan hasil pemilu presiden yang valid.

"Mulai hari ini sampai 12 Juli adalah kegiatan rekapitulasi di tingkat desa dan kelurahan yang dikelola oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS).  Kami membuka partisipasi seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengikuti rangkaian kegiatan rekapitulasi agar masyarakat menjadi bagian penting dalam menentukan kualitas rangkaian kegiatan Pemilu yang tersisa," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik, di kantor KPU, Jakarta, Kamis (10/7).

Husni juga meminta semua penyelenggara pemilu dari itngkat paling bawah hingga pusat melakukan rekapitulasi dengan profesional. Serta tetap menjaga intergritas dan netralitas sebagai penyelenggara pemilu yang independen.

"Seluruh jajaran penyelenggara Pemilu, KPU dan jajarannya, akan terus bekerja secara profesional, netral, independen dan menjaga integritas kelembagaan," ujarnya.

Mulai hari ini dilakukan rekapitulasi hasil pemungutan suara di tingkat desa/kelurahan. Yang akan dilakukan yang dilakukan oleh PPS selama tiga hari, mulai Kamis (10/7) hingga Sabtu (12/7).

Kemudian rekapitulasi di tingkat kecamatan oleh PPK pada 13 hingga 15 Juli. Di tingkat kabupaten/kota oleh KPU setempat mulai 16 sampai 17 Juli. Dan di KPU provinsi pada 18 - 19 Juli.Tahapan rekapitulasi penghitungan perolehan suara di tingkat Pusat selama tiga hari mulai 20 hingga 22 Juli 2014. Penetapan dan pengumuman hasil penghitungan suara secara nasional akan dilakukan pada 21 hingga 22 Juli 2014. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : ira sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar