REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PBNU Said Aqil Siroj meminta kepada negara-negara asing maupun negara sahabat untuk tidak mencapuri hasil pilpres di Indonesia.
"Luar negeri jangan mengucapkan selamat kepada capres a atau capres b. Sebab saat ini belum ditentukan pemenangnya,"kata Said di Jakarta, Kamis, (10/7).
Luar negeri, ujar Said, jangan memprovokasi dengan menentukan siapa pemenang pilpres di indonesia. "Jangan sampai negara asing mengeluarkan pernyataan presiden a menang, karena belum ada pemenangnya,"ujarnya.
Negara manapun, terang Said, tidak boleh ikut campur dengan pilpres Indonesia. "Ini semua tidak ada sangkut pautnya dengan luar negeri,"terangnya.
Kalau asing ikut campur, ujar Said, urusan jadi runyam. Kepada negara sahabat biarkan Indonesia menyelesaikan dan menentukan presidennya sendiri.
"Rakyat Indonesia bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik. Keputusan besok harus diterima dengan legowo,"kata Said.
Bahkan, lanjut Said, Indonesia sudah menjalankan demokrasi dengan baik. "Demokrasi di Indonesia lebih baik dari pada di Timur Tengah, Asia Selatan,"katanya.
Gunakan sikap negarawan, siapapun pemenang pilpres 22 Juli nanti harus diterima dengan baik. "Jangan melakukan tindakan yang mengakibatkan demokrasi terkotori oleh sikap-sikap tidak dewasa," ujar Said.