Home >> >>
Jokowi: Diplomasi Dagang Harus Perlu Dibangun
Ahad , 13 Jul 2014, 19:30 WIB
ROL/Fian Firatmaja
Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi kantor Republika, Jumat (11/7)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO-- Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan diplomasi perlu terus dibangun dalam rangka menciptakan peluang pasar di luar negeri sehingga produk-produk dalam negeri akan bisa bersaing di pasar luar negeri.

"Saya minta nantinya para Duta Besar Indonesia yang berada di luar negeri itu dilengkapi dengan diplomasi dagang dan tidak hanya masalah politik saja dan ini sangat penting untuk menciptakan pasar di luar negeri," kata Jokowi di tempat kediamannya di Sumber, Solo, Jawa Tengah, Ahad.

Ia mengatakan metode ini nantinya akan diterapkan apabila nanti dirinya dipercaya untuk menjadi Presiden Indonesia. "Ya nanti 90 persen diplomasi dagang dan sisanya kita baru untuk politik atau yang lainnya," katanya.

Dikatakan apa bila peluang pasar itu sudah terbuka, ini akan mudah untuk menggerakkan rakyat dalam berbagai industri untuk memenuhi pasar tersebut. Jokowi mengatakan sebenar di Indonesia cukup banyak produk-produk dari UKM yang bisa di pasarkan keluar negeri, tetapi masalah pemasaran ini kurang digarap sehingga terkesan barang yang dijual di luar negeri itu kurang.

Ia mengatakan meskipun pasar di luar negeri terus digarap, tetapi juga tidak akan meninggalkan yang di dalam negeri, karena potensi pasar yang ada ini juga cukup besar. "Untuk mengatasi masalah ini maka negara perlu hadir ditengah-tengahnya kalau tidak yang seperti sekarang ini terus," katanya.

Dikatakannya untuk masalah tidak hanya mengenai barang-barang hasil industri, tetapi juga pertanian. Ia menambahkan yang rencanakannya Senin (14/7) juga akan ke Jawa Timur untuk melihat dari dekat mengenai hasil pencoblosan Pilpres Rabu (9/7).

Redaktur : Bilal Ramadhan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar