Prabowo Subianto dan Joko Widodo saling berpelukan jelang debat capres putaran final di Jakarta, Sabtu (5/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hanya ada dua kandidat yang maju dalam Pemilu Presiden/Wakil Presiden dinilai membuat situasi politik cukup panas. Belakangan ini muncul usulan agar para capres, Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi), untuk bersilaturahim.
Prabowo mengatakan, tidak masalah dengan kemungkinan adanya pertemuan itu. Ia mengatakan, sudah sempat berkomentar terkait wacana itu dalam salah satu sesi wawancara. "Saya siap, tidak ada masalah. Saya bersedia ketemu dengan siapa saja," kata capres dari koalisi Merah Putih itu.
Saat bersilaturahim ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prabowo pun menyampaikan pesan serupa. Ia menegaskan sudah berkali-kali mengatakan terbuka untuk bertemu dengan siapa saja. Walaupun dalam pernyataannya itu tidak langsung menyebut sosok Jokowi.
"Jangankan di Indonesia. Di dunia ini siapa saja ingin ketemu, saya siap. Apa salahnya ketemu, kan ketemu baik. Silaturahmi itu baik," ujar pasangan Hatta Rajasa itu.
Sebelumnya Ketua Umum Pemimpin Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengusulkan adanya sebuah pertemuan dengan Jokowi saat Prabowo datang berkunjung ke Gedung Dakwah Muhammadiyah, Selasa (15/7).