REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua membantah partainya melakukan komunikasi untuk merapat ke kubu Jokowi-JK. Dia memastikan Demokrat akan tetap teguh memegang keputusan awal partai dengan mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Max mengatakan, partai yang dibidani Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak akan bermanuver untuk kepentingan pragmatis jangka pendek. Sebab, sejak awal Partai Demokrat telah berkomitmen sesuai keputusan partai yang dibangun berdasarkan garis partai yang disepakati bersama.
"Tidak pernah itu (komunikasi). Partai Demokrat sesuai komitmen awal, karena ini menyangkut masalah kehormatan partai," katanya saat dihubungi Republika, Kamis (17/7).
Menurut Max, Demokrat akan selalu bersama Prabowo-Hatta baik di pemerintahan maupun di parlemen. Apapun hasil dari pemilihan presiden (pilpres) yang diputuskan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli mendatang, Demokrat akan menerimanya meskipun harus beroposisi nantinya di parlemen. Hal itu merupakan konsekuensi politik yang harus diambil.
Max mengatakan, keputusan untuk bergabung dengan Koalisi Merah Putih bukan merupakan keputusan yang tiba-tiba. Semua melalui mekanisme partai yang telah diatur. Sehingga, kata dia, meloncat untuk bergabung dengan kubu lain tidak semudah apa yang dibayangkan.
Dia memastikan tidak ada wacana dari internal partai untuk berbelok ke kubu Jokowi-JK. "Demokrat tetap akan setia dengan keputusan awal. Kami oposisi juga siap," katanya.
Terkait tidak datangnya jajaran DPP Partai Demokrat dalam penandatanganan piagam koalisi permanen Merah Putih, Max menganggap hal itu hanya merupakan persoalan teknis biasa. Menurutnya, ketidakdatangan itu tidak perlu dibesar-besarkan.
Sebelumnya, Jokowi mengaku sudah ada partai yang melakukan penjajakan politik dengan tim dari kubunya. Dia berisyarat, partai tersebut adalah partai yang tidak hadir pada deklarasi koalisi permanen Merah-Putih pada Senin lalu.