Letjen (Purn) Yunus Yosfiah memimpin apel akbar damai simpatisan Prabowo-Hatta di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Kamis (17/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar lima ribu massa Relawan Prabowo-Hatta berencana turun aksi saat rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam penetapan pemenang pemilihan presiden (pilpres) 22 Juli mendatang. Mereka mengaku, aksinya bertujuan untuk menciptakan kondisi damai ketika pengumuman berlangsung.
Dewan Penasihat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Letjen (Purn) Yunus Yosfiah mengatakan, aksi ini juga dimaksudkan untuk mendorong aparatur negara dalam hal ini KPU untuk bekerja secara profesional. KPU diharapkan tidak takut dalam melaksanakan tugasnya dari tekanan dan intimidasi pihak manapun.
"Kami ingin menciptakan kedamaian saat penetapan presiden terpilih nanti," katanya usai menjadi inspektur upacara dalam Apel Siaga Damai Relawan Prabowo-Hatta di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (17/7).
Yunus meminta, semua pihak untuk tidak mudah terprovokasi dalam penetapan presiden terpilih oleh KPU. Dia juga berjanji elemen massa Relawan Prabowo-Hatta tidak akan anarkis dalam aksinya. "Selama tidak ada yang memrovokasi pasti aman, kita berkomitmen untuk itu," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Apel Siaga Damai Keluarga Besar Relawan Pendukung Prabowo-Hatta, Mayjen (Purn) Asril Tanjung mengatakan, acara digelar untuk mengonsolidasikan seluruh relawan. Para relawan, kata dia, bertekad untuk menjaga dan mengawal jalannya penghitungan suara di KPU berjalan lancar dan aman.
"Kami ingin menjaga agar kondisi aman dan damai dengan penuh persaudaraan di NKRI ini," katanya. Dia juga mengingatkan kepada seluruh relawan agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak lain.
Dia menambahkan, apel siaga ini juga bertujuan untuk membangkitkan kembali kecintaan dan keyakinan para relawan terkait kemenangan Prabowo-Hatta. Dia meyakinkan, tim relawan Prabowo-Hatta akan terus bekerja untuk mengawal sampai terpilihnya Prabowo-Hatta menjadi presiden RI.
"Kami akan menjaga dan mengawal Prabowo-Hatta sampai terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 2014-2019," ujarnya.
Acara apel siaga para relawan ini sebelumnya dijadwalkan akan didatangi calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Merah Putih, Prabowo-Hatta. Tetapi sampai selesai acara, baik Prabowo maupun Hatta tidak datang dalam acara tersebut.