REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan memberikan pengamanan berlapis di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada 22 Julis 2014. Kapolri Jenderal Sutarman sendiri telah menyebut Jakarta menjadi titik krusial dalam pengamanan karena menjadi pusat tempat penghitungan.
Sutarman mengatakan, akan melakukan pengamanan maksimal dan berlapis. ''Mulai dari ring satu di dalam gedung, ring dua, tiga hingga empat,'' kata dia, Jumat (18/7).
Pengamanan dilakukan agar jalannya penghitungan tertib, aman dan lancar serta tidak ada intimidasi dari pihak manapun. Sutarman sendiri mengajak segala pihak untuk ikut mengawasi KPU agar suara yang dalam penghitungan murni suara rakyat.
Polri juga menyiapkan jika terjadi keadaan darurat. Sutarman berharap keadaan seperti itu tidak terjadi.
''Mudah-mudahan ga terjadi. Kalau terjadi, Polri sudah punya protap mulai dari step 1 yang sangat soft sampai step 6 penggunaan senjata peluru karet,'' kata dia.
Sebelumnya, Sutarman sudah memerintahkan jajarannya untuk mengantisipasi kemungkinan massa yang datang ke Jakarta. Tiga titik di Banten dan tujuh titik di Bandung dalam pengawasan karena dua daerah itu menjadi pintu masuk ke Jakarta.