Home >> >>
Dua Capres Diminta Siapkan Pidato Kemenangan dan Kekalahan
Sabtu , 19 Jul 2014, 03:10 WIB
Republika/Rakhmawaty La'lang
Prabowo-Hatta dan Jokowi-Hatta menyanyikan lagu Indonesia Raya jelang debat capres putaran final di Jakarta, Sabtu (5/7) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan capres dan cawapres terpilih pada 22 Juli mendatang. Kedua calon diminta untuk menyiapkan dua pidato untuk menerima apapun hasil keputusan dari KPU.

Pakar komunikasi politik Universitas Diponegoro, Yulianto mengatakan, pidato kemenangan dan kekalahan harus disiapkan kedua capres untuk menerima apapun hasil keputusan KPU. Pidato kemenangan, kata dia, harus berisi membangkitkan semangat publik untuk menatap Indonesia secara optimis ke depan.

Sedangkan pidato yang kalah, lanjutnya, harus mengucapkan selamat kepada pemenang dan memberi apresiasi yang setinggi-tingginya. Jika hal itu dilakukan oleh kedua capres, maka mereka bisa dianggap menjadi sosok negarawan.

"Sikap kenegarawanan seperti itu yang akan dilihat rakyat dan rakyat akan bangga jika pemimpinnnya menunjukkan hal tersebut," ujarnya saat dihubungi, Jumat (18/7).

Menurutnya, rekonsiliasi politik pasca penetapan presiden terpilih harus dilakukan. Hal tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Sebab, suhu persaingan yang terjadi di bawah antara kedua pendukung semakin tinggi. Jika hal ini dibiarkan, kata dia, akan sangat rawan terjadi konflik horizontal.

Yulianto mengatakan, keduanya harus saling merangkul untuk mewujudkan gagasan-gagasan besar dalam membangun bangsa Indonesia. Masing-masing dari capres harus diakui mempunyai ide-ide besar untuk membawa Indonesia menuju kesejahteraan. Jika tidak bisa saling menerima, kata dia, maka akan sangat disayangkan.

Rekonsiliasi, lanjutnya, juga merupakan bentuk pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Jika para elite menunjukkan sikap yang damai dan bersahabat, tentu masyarakat di bawah akan melihatnya secara positif. "Tunjukkan menang atau kalah itu biasa dalam kontestasi," ujarnya.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : c30
BERITA TERKAIT
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar