REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla, berhasil memenangkan perolehan suara pilpres di Bali dengan meraup 71,42 persen suara.
Dalam rapat pleno rekapitulasi perolehan suara, di Denpasar, Jumat (18/7), dilaporkan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 614.341 suara (28,58 persen) dan pasangan Jokowi-JK 1.535.110 suara.
Di sela-sela pleno rekapitulasi, Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, mengemukakan hasil rekapitulasi suara di Bali, akan segera dilaporkan ke pusat, untuk dilaksanakan rekapitulasi secara nasional. Dia berharap, proses rekapitulasi nasional juga berjalan dengan baik.
"Secara umum proses rekapitulasi hari ini berjalan lancar dan kami harapkan selanjutnya proses rekapitulasi di tingkat nasional hingga 22 Juli juga tanpa hambatan," kata Wiarsa.
Dari hasil rekapitulasi, pasangan Jokowi-JK unggul di sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali. Adapun perolehan suara Jokowi-JK untuk masing-masing kabupaten/kota yakni di Kota Denpasar (241.620 suara), Kabupaten Badung (189.217), Tabanan (210.896), Jembrana (104.801), Bangli (102.528), Karangasem (159.864), Klungkung (70.831) dan Kabupaten Gianyar (223.125 suara).
Sementara perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta untuk Kota Denpasar (79.880), Kabupaten Badung (78.066), Tabanan (82.214), Jembrana (53.278), Bangli (37.317), Karangasem (80.760), Klungkung (35.921) dan Kabupaten Gianyar (63.953 suara).
"Dengan demikian, jumlah suara sah untuk kedua pasangan calon itu di Bali sebanyak 2.149.351 suara dan suara tidak sah 17.870 suara. Ada pun daftar pemilih tetap 2.942.282," kata Wiarsa.
Meskipun secara umum pelaksanaan pleno rekapitulasi suara di KPU Bali yang berjalan lebih dari empat jam itu berjalan lancar, namun ada beberapa pertanyaan dan pandangan yang disampaikan saksi pasangan nomor urut 1, M Wiman Wibisana.