REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau Annas Maamum yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Capres/Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di daerahnya, dinilai bekerja kurang maksimal karena pasangan koalisi merah putih hanya mampu menang tipis 50,12 persen.
"Saya berprasangka gubernur bekerja tidak maksimal karena kecewa ada kepentingan daerah yang tidak terakomodir oleh Menteri Kehutanan yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN)," kata saksi Prabowo-Hatta saat pleno rekapitulasi suara, Yusriadi di Pekanbaru, Sabtu.
Kepentingan tersebut, lanjutnya, adalah peraturan daerah (perda) tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Riau yang sampai sekarang belum ditandatangani oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
Meski demikian, tidak ada alasan bagi partai politik koalisi untuk tidak bekerja secara maksimal dalam memenangkan pasangan Capres/Cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta karena gubernur Riau berada di dalam dalam jalur partai.
"Dia harus mendukung, karena Partai Golkar masuk koalisi merah putih," ucapnya.
Selain itu, ia juga menilai, peran kepala daerah untuk memenangkan Prabowo-Hatta di Riau sangat kecil. Padahal hampir semuanya kepala daerah di provinsi itu berasal dari partai koalisi merah putih kecuali wali kota DUmai yang diusung PDI Perjuangan.
Akan tetapi, hasilnya pasangan nomor urut 1 hanya menang Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar yang keduanya dipimpin kepala daerah dari Partai Demokrat.
"Mungkin saja mereka ingin dilihat netral, tapi secara garis partai sebenarnya harus turut membantu," jelasnya.
Komisioner KPU Riau Abdul Hamid mengatakan, hasil rekapitulasi suara di tingkat provinsi menyatakan pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang tipis dengan persentase 50,12 persen dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memperoleh 49,88 persen.
"Setelah disampaikan rekapitulasi tiap kabupaten/kota di Riau, perolehan suara nomor urut 1 Prabowo-Hatta adalah 1.349.338 suara dan nomor urut 2 Jokowi-JK 1.342.817 suara," ujarnya.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.