Home >> >>
Pengajian Alquran Tambah Kekuatan Moral Tim Prabowo-Hatta
Senin , 21 Jul 2014, 20:11 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Prabowo Subianto (kiri), Ketua PBNU Said Aqil Siroj (kanan) berbicara saat melakukan pertemuan di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Posko pemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diramaikan anak-anak kecil dari panti asuhan Al-Ikhlas dan As-Sabiyah, Senin (21/7). Sore itu di Rumah Polonia digelar pengajian khataman Alquran dan juga santunan untuk anak yatim.

Di Bulan Ramadhan ini, Rumah Polonia memang sudah sepi dari acara deklarasi dukungan. Namun ada kegiatan yang berjalan, seperti pengajian, buka bersama, dan tarawih. Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Ali Mochtar Ngabalin menilai kegiatan tersebut memberikan energi positif. "Mudah-mudahan ini sebagai satu kekuatan moral bagi Prabowo-Hatta," ujar dia di Rumah Polonia, Jakarta Timur.

Kekuatan moral ini yang menambah keyakinan tim Prabowo-Hatta menghadapi hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (22/7). Ali mengatakan, masih optimistis pasangan nomor urut 1 itu akan mendapatkan mandat dari rakyat untuk memimpin bangsa Indonesia. "Kita masih tetap optimistis bahwa posisi Prabowo-Hatta memiliki perolehan suara yang sama sekali kita tidak ragukan lagi," ujar dia.

Menunggu penetapan pada 22 Juli, Tim Prabowo-Hatta terus mengumpulkan data-data dari para saksi di lapangan. Ali menilai data itu lengkap dan kuat, termasuk diantaranya data yang berdasarkan dokumen C1. Tim Prabowo-Hatta sudah siap apabila pascapenetapan oleh KPU proses masih berjalan masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Dari awal kita pikirkan menang, kita siapkan data dan bahan mana tahu kita digugat," kata politisi Partai Golkar itu.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar