Home >> >>
Dua Jam Bersama Jokowi dan Prabowo di Istana Negara
Selasa , 22 Jul 2014, 12:20 WIB
ap
Prabowo Subianto (kanan) bersama Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hari itu (20/7) ketika jarum jam menunjukkan pukul 16.30 WIB, di gerbang pemeriksaan yang berada di sebelah Istana Negara, tak seperti biasa Mensesneg Sudi Silalahi tampak menunggu.

Mensesneg tengah bersiap menyambut tamu yang hadir dalam acara buka puasa yang diselenggarakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sore itu. Tamu yang ditunggu ternyata bukan sembarang tamu namun sosok-sosok yang hampir tiga bulan terakhir ini mewarnai pemberitaan nasional dan juga internasional, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Acara buka puasa ini menjadi menarik karena untuk pertama kalinya setelah penyelenggaraan pemungutan suara pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 kedua pasangan itu bertemu, duduk satu meja dan berada dalam satu ruangan yang sama, terlebih bila dikaitkan dengan tensi politik yang tinggi selama perjalanan penghitungan suara hingga menjelang pengumuman hasil pemungutan suara yang dilakukan 22 Juli atau 48 jam setelah buka puasa hari itu.

Cawapres nomor urut satu, Hatta Rajasa tiba sendiri pukul 16.50 WIB kemudian capres dan cawapres nomor urut dua Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang datang bersamaan pada pukul 17.10 WIB dan capres nomor urut satu Prabowo Subianto yang datang pukul 17.20 WIB.

Presiden Yudhoyono mengatakan ide diadakannya buka puasa dengan mengundang pasangan capres dan cawapres, penyelenggara dan pengawas pemilu, pimpinan lembaga negara dan para menteri terkait merupakan ide Ketua DPD RI Irman Gusman saat pertemuan dan silaturahmi para ketua lembaga negara dua hari sebelumnya, (Jumat 18/7) di Mahkamah Konstitusi.

"Dalam pertemuan itu adalah Pak Irman Gusman Ketua DPD RI yang sampaikan saran pada saya dalam kapasitas saya sebagai kepala negara, alangkah baiknya kita bisa buka puasa bersama dua pasangan capres-cawapres" kata Presiden SBY yang hari itu mengenakan kemeja koko berwarna putih dan duduk di antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo itu.

"Yang lain setuju. Alhamdulilah saya minta Mensesneg Pak Sudi Silalahi untuk hubungi kedua pasangan capres-cawapres. Alhamdulilah keduanya bersedia, meski saya tahu ada jadwal yang sudah dijadwalkan sebelumnya."

Suasana mulai cair saat waktu buka puasa telah tiba, mereka yang duduk di meja bundar utama, Presiden Yudhoyono, Capres Prabowo Subianto, Capres Joko Widodo, Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua DPR RI Marzuki Alie dan Ketua MPR Sidharto Danusubroto berbincang dengan lebih rileks. Sesekali mereka melihat daftar menu hidangan malam itu yang kental dengan nuansa masakan Padang seperti gulai tunjang dan rendang.

Berbeda dengan meja utama, meja dimana Wapres Boediono, cawapres Hatta Rajasa dan cawapres Jusuf Kalla serta kepala lembaga negara lainnya sejak awal tampak lebih santai. Sesekali ketiganya berbincang dan disertai oleh tawa serta senyuman.

Usai berbuka puasa dengan tajil, kemudian para undangan menunaikan sholat Maghrib dan dilanjutkan dengan makan malam. Sekitar pukul 19.00 WIB acara selesai dan masing-masing meninggal kompleks Istana Presiden. "Buka bersama alhamdulillah, makan enak," kata Joko Widodo.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan obrolan di meja makan dengan Presiden Yudhoyono dan Prabowo berkisar antara sepakbola, kejadian pesawat Malaysia yang jatuh dan makanan Soto Bangkong yang juga dihadirkan selain masakan Padang.

Sementara Prabowo Suabianto melayani pertanyaan wartawan seputar kesiapan menghadapi pengumuman KPU pada 22 Juli. Kesemuanya dijawab termasuk optimisme dalam pilpres 2014 ini. Ketua DPD RI Irman Gusman, mengatakan pertemuan selama hampir dua jam itu berlangsung cukup baik.

Meski beberapa wartawan memandang kurang cair dan akrab perbicangan antar capres, namun Irman mengatakan bisa bertemu dan berkumpul dalam satu waktu dan ruangan adalah hal yang baik.

"Waktu acara baik-baik saja, ini kan pertemuan pertama, silaturahim. Selama ini kan pertemuannya ada di debat. Ini mungkin pertemuan yang informal, pertama, dan bersahaja. Makan yang disajikan pun enak-enak, jadi kita siap makan. Ada soal makan, nasi tunjang, Prabowo bilang dia kurang 3 kg, saya 5 kg. Jadi kita ketawa-ketawa aja," katanya usai acara buka puasa tersebut.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar