REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saksi dari kubu pasangan Capres-Cawapres nomor urut satu Prabowo-Hatta meninggalkan ruang rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara nasional Pemilihan Presiden 2014 di KPU Pusat, Selasa (22/7). Kubu Prabowo-Hatta tidak mengakui hasil rekapitulasi yang diputuskan KPU Pusat.
Koordinator Tim Advokasi Prabowo-Hatta Habiburrahman mengatakan aksi walk-out pihaknya tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap proses Pilpres yang berlangsung.
"Kekuasan bukan segalanya. Tapi bagaimana menjalankan pemilu yang demokratis. Ketika ada kecurangan tapi dibiarkan Banwaslu membuat kami menarik diri," kata Habiburrahman di depan kantor KPU Pusat, Selasa (22/7).
Habiburrahman melanjutkan, Pilpres tahun ini merupakan pemilihan umum terburuk pasca orde baru. "Ada 52 ribu dugaan TPS bermasalah, dan ribuan DPKTB bermasalah di Jakarta," ujarnya.
"Bukti kami punya. Tapi karena tidak bisa diproses, jadi buat apa," katanya lagi menambahkan.