REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat ke angka Rp 11.498 per dolar AS dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau yang dikenal dengan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR). Pengamat menilai, penguatan rupiah disebabkan pengumuman hasil Pemilihan Umum (Pemilu) yang berjalan baik.
"Kita melihat hasil pemilu yang sudah diumumkan semua berjalan baik. Tak ada konflik," ujar Pengamat Pasar Uang, Farial Anwar, Rabu (23/7). Investor mengkhawatirkan adanya konflik fisik dari kubu yang dinyatakan kalah. Terlebih lagi sebelumnya terdapat klaim kemenangan padahal Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan hasil Pemilu.
Farial mengatakan, penguatan rupiah ini hanya euforia menyambut hasil Pemilu yang baik. Investor, menurutnya, tidak mementingkan siapa tokoh yang terpilih sebagai Presiden Indonesia. Investor hanya mementingkan prosesnya yang tidak menimbulkan masalah.
Kendati demikian, pasar masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) jika calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto menggugat hasil Pemilu. "Kalau keputusan MK membatalkan Presiden yang sudah diumumkan saat ini, rupiah tak tahu lagi ada di angka berapa," ujarnya.