KPU Diminta Jawab Tudingan
Rabu , 23 Jul 2014, 17:06 WIB
Republika/ Agung Supriyanto
Hasil Rekapitulasi Pemilu Presiden Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik membacakan hasil rekapitulasi penghitungan suara nasional dan luar negeri pemilihan Presiden 2014 saat rapat pleno di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (22/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kubu Prabowo menuding banyak indikasi kecurangan seperti banyaknya penggelembungan suara yang masif dan sistemik. Mereka juga menilai KPU mengabaikan rekomendasi Bawaslu mengenai adanya temuan kecurangan yang terjadi di banyak TPS.
Terkait hal itu, akademisi Universitas Indonesia Taufik Bahauddin meminta KPU agar mengklarifikasi segala tudingan miring yang dialamatkan ke mereka. Ini guna menjelaskan kenetralan KPU sebagai pelaksana pemilihan umum.
Taufik menilai, KPU sejak awal memang sudah dicurigai oleh salah satu kelompok. Salah satu kelompok itu bahkan menuding KPU tak fair saat proses debat capres. "Ada tudingan KPU berpihak yang dikaitkan dengan salah satu kubu," ujar Taufik lewat keterangan yang diterima ROL, kemarin.
Taufik menilai isu KPU tak netral sejatinya terus dihembuskan sejak awal. Bahkan ada anggapan dari salah satu kubu bahwa jika kandidatnya kalah maka KPU telah bertindak curang. Menurutnya hal itu merupakan bagian strategi dari kubu capres bersangkutan.
Redaktur |
: |
Sammy Abdullah |