Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar (kanan), Ketua Komisi VIII DPR Ida Fauziyah (kedua kanan), Anggota DPR Alie Maschan Moesa (kedua kiri) dan Ketua Badan Halal Nahdlatul Ulama Maksum Machfoedz (kiri) menjadi nara sumber acara diskusi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Maksum Machfoedz, menyatakan pemimpin baru RI harus berkakter 'fitri'. Di dalamnya meliputi esensi nilai 'mabadi' khoiru Ummah'.
"Pemimpin Baru RI harus memiliki ahlak mulia yang simbolisasinya diajarkan dalam prosesi ke-fitri-an melalui ibadah puasa Ramadhan," ujar Maksum saat dihubungi ROL, Sabtu (26/7), dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Mabadi' Khoiru Ummah, dijelaskan Maksum, merupakan prinsip esensial bagi terbentuknya umat yang hebat. Prinsip tersebut meliputi as-shidqu (kejujuran), al-amanah (bisa dipercaya), al'adalah (adil), at-ta'awun (saling menolong), dan al-istiqamah (konsisten terhadap nilai yang telah disepakati.
Presiden baru RI, disarankan Maksum, harus mampu membuat pemerintahan baru yang diharapkan rakyat. "Presiden juga berkewajiban dan dituntut untuk membentuk jajaran kepemimpinan nasional dan kabinetnya dengan berdasarkan konsep mabadi' khoiru ummah tadi,'' ujarnya.