Home >> >>
Timses Jokowi Sebut Prabowo Maling Teriak Maling
Ahad , 27 Jul 2014, 15:51 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Tim kuasa hukum Calon Presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendaftarkan gugatan sengketa pemilu presiden di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (25/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Tim Nasional Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla Alwi Hamu menyatakan jika tudingan kecurangan yang dilayangkan oleh tim pemenangan Prabowo-Hatta seperti "maling teriak maling".

"Kita sudah terlalu banyak menutup mata dengan tudingan-tudingan oleh kubu sebelah dan kita selalu diam, padahal kampanye yang dilakukan oleh tim pemenangannya dengan menyebar jutaan eksemplar tabloid obor rakyat itu justru jauh lebih merusak tatanan demokrasi," ujarnya saat menggelar jumpa wartawan di Makassar, Sabtu.

Ia mengatakan, tudingan kecurangan yang dilakukan oleh tim pemenangan Jokowi-JK itu tertata sedemikian rupa dan massif dilakukan adalah bukti ketidakbesaran hati dari segelintir tim Prabowo-Hatta atas kekalahan itu.

Dia menyebutkan jika pada umumnya, tim pemenangan Prabowo-Hatta sudah banyak menyatu dengan tim pemenangan Jokowi-JK dan suasana itupun telah mencair.

Tetapi dengan adanya segelintir pihak yang tidak menerima hasil tahapan pemilihan presiden ini kemudian melakukan perlawanan dan menuding tim Jokowi-JK melakukan kecurangan secara massif dan terstruktur.

"Semuanya tidak benar, kalau kita mau melihat ketokohan bapak Jokowi dan JK itu sudah mengakar sampai kepada masyarakat. Jadi tidak mungkin lah, tudingan kecurangan itu kami lakukan, apalagi dituding secara massif," katanya.

Alwi Hamu yang juga mantan staf ahli Jusuf Kalla saat menjabat wakil presiden pada 2004-2009 itu mengaku jika dalam timnya tidak punya kemampuan untuk melakukan kecurangan secara massif seperti yang dituduhkan.

Karena dia menilai jika tim pemenangannya itu tidak akan mengeluarkan uang banyak untuk melakukan praktek-praktek tercela seperti money politik atau politik uang.

"Dari mana tim pemenangan mendapatkan uang untuk melakukan praktek-praktek kecurangan itu karena umumnya tim relawan yang terbentuk itu berasal dari komunitas-komunitas rakyat yang kemudian melakukan kampanye untuk memenangkan Jokowi-JK," jelasnya.

Namun, apapun yang akan disampaikannya itu, pihaknya mengaku sudah siap untuk melakukan perlawanan terhadap tudingan itu dan akan memberikan bukti-bukti di Mahkamah Konstitusi.

Hasil rekapitulasi penghitungan suara oleh KPU menunjukkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen dari total suara sah, sedang Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat 70.997.833 suara atau 53,15 persen.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar