Khofifah Indar Parawansa berorasi saat kampanye untuk pasangan Jokowi-JK di lapangan Balung, Jember, Sabtu (28/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa calon Menteri yang akan mengisi kabinet Jokowi-Jusuf Kalla mulai beredar. Di antara sejumlah nama yang beredar muncul kandidat menteri wanita.
Nama Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, guru besar UIN Musda Mulia, dan polikus PDIP Puan Maharani disebut sebagai kandidat kuat menteri Jokowi.
Mengenai nama-nama yang beredar tersebut, pengamat politik Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sudjito, menilai Khofifah lebih unggul dari nama-nama lainnya untuk menduduki jabatan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak di kabinet Jokowi-JK.
"Kalau dari ketiga kandidat dan melihat track record, Khofifah lebih unggul. Karena dia punya visi dan pernah pengalaman mengurusi urusan tentang wanita di era Gus Dur," kata Arie lewat keterangan yang diterima ROL, Rabu (20/8).
Menurutnya, pengalaman Khofifah di organisasi perempuan NU juga menjadi nilai lebih mantan calon Gubernur Jawa Timur itu untuk menduduki kursi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
"Dia juga punya pengalaman di organisasi perempuan di NU. Kalau melihat Khofiifah sosok yang bersih, begitu juga dengan Puan. Tapi kalau dilihat sense-nya, Khofifah lebih unggu karena lihat jejak perjalanan Khofifah," imbuhnya.