Home >> >>
Latar Belakang Caleg Pemilu 2014 Akan Ditelusuri
Senin , 13 Jan 2014, 07:56 WIB
REPUBLIKA/EDWIN DWI PUTRANTO
RILIS CALEG ICW: Seorang pria memperhatikan Daftar Caleg Sementara dari situs milik KPU di Jakarta, Ahad (30/6). Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis 36 calon anggota legislatif yang diragukan komitmennya terhadap upaya pemberantasan korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Pemantau Legislatif Indonesia (Kopel) Wilayah Jakarta siap menurunkan 12 relawan di seluruh wilayah Jakarta untuk melakukan tracking atau penulusuran latar belakang para caleg. Tracking dilakukan terhadap para caleg yang akan bertarung memperebutkan kursi DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019. 

Koordinator Kopel wilayah DKI Jakarta, Madjin Bati mengatakan, sudah ada 12 relawan yang diturunkan ke lapangan. "Mereka tersebar di empat daerah pemilihan di Jakarta dan akan melakukan kerja tracking terhadap caleg," ujar Madjid.

Madjid menambahkan, tracking dilakukan untuk mengenal latar belakang caleg dan rekam jejak. Termasuk untuk menggali visi misi para caleg.

Kopel DKI menargetkan, hasil tracking ini,  bisa rampung pada Februari mendatang. "Kita juga masih terus merekrut relawan yang berminat untuk berjihad dalam penegakan demokrasi di Tanah Air," tambah Madjid. 

Menurutnya, hasil tracking bakal diterbitkan dalam bentuk buku dan akan dipublikasikan untuk masyarakat luas. Seluruh caleg dari 12 partai politik peserta pemilu 2014 akan di-tracking tim Kopel. Untuk kegiatan, Kopel DKI Jakarta bekerjasama dengan TIFA Jakarta.

Menurut tim pemantau Kopel di DPRD DKI Jakarta, Ahmad Ilyas, tracking caleg untuk pemilu 2014 perlu dilakukan. Karena berdasarkan pengalaman pemilu 2009 gagal menghasilkan produk wakil rakyat yang berkualitas. Meski proses pemilihannya dinilai demokratis.

Anggota legislatif di DPRD DKI, katanya, ada yang pemalas, korupsi hingga narkoba. "Di DKI kita temukan demikian, sidang-sidangnya selama ini kebanyakan molor dari agenda yang disusun oleh mereka sendiri. Bahkan ada sidang dilakukan dalam keadaan tidak kuorum. Ini kondisi yang membuat miris," tambahnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Andi Nur Aminah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar