REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bondan mengaku resistensi terhadap artis yang mencalonkan diri terbilang besar. Bahkan ia mengaku di-bully di twitter.
“Saya di-bully di twitter. Ngapain artis bodoh jadi caleg,” kata Bondan dalam diskusi politik 'Memotret Komunikasi Politik Caleg Menuju Pemilu 2014' di Kampus UI Salemba, Rabu (12/3).
Untuk membuang imej artis yang kadung melekat, Bondan melakukan berbagai pendekatan personal. Salah satunya, dengan selalu hadir di car free day setiap hari Ahad. “Kalau ada yang minta foto bareng saya akan ladeni, dan saya akan minta 3 menit waktu mereka untuk mendengarkan visi/misi saya,” katanya.
Selamat Nurdin, caleg untuk DPRD Jakarta dari PKS mengatakan pengaruh partai masih menjadi penentu kemenangan calon legislatif. PKS yang sempat terjerat kasus suap impor daging sapi, kata dia, harus berupaya keras untuk menang di DKI Jakarta.
Partai ini menjadi pemenang dalam Pileg 2004 dan pemenang kedua dalam Pileg 2009 di Jakarta. “PKS naik ke peringkat ketiga dalam survei internal baru-baru ini,” katanya.
Menurut Selamat, partai yang berhaluan agamis belum tentu mendapatkan suara berdasarkan agama. “Survei internal kami menunjukkan bahwa 67 persen orang Jakarta mengaku shalat 5 waktu, tetapi ketika ditanya kecenderungan politiknya, hanya 22 persen yang memilih berdasarkan afiliasi agama,” katanya.
Dia sendiri masih mengandalkan cara tradisional seperti baliho, pendekatan door to door dan menggandeng dukungan dari ormas yang nasionalis.