REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi muda memiliki peluang besar untuk melakukan perubahan. Caranya pun beragam, termasuk menjadi calon anggota legislatif (caleg).
"Kita, generasi muda tidak boleh anti politik. Anda tahu, melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ada regulasi yang memiliki efek ke masyarakat," ungkap Yoga Dirga Cahya, Caleg DPR RI Dapil Jakarta II dari Partai Amanat Nasional (PAN) ketika berbincang bersama ROL, Kamis (26/3).
Pada prinsipnya, kata Yoga, politik tidak kotor. Tapi ada orang-orang yang menggunakan politik untuk kepentingan pribadi. Ini yang menjadi tugas para generasi muda guna membersihkan DPR dari kepentingan macam itu.,
"Saya punya filosofi sederhana, kalau memang mau membersihkan hitamnya kopi diatas meja, maka letakan kopi tersebut di westafel. Apakah didiamkan saja sudah menjadi putih, tentu tidak. Kita butuh air, sehingga hitamnya kopi menjadi air yang jernih," papar dia.
Yoga percaya caleg muda bisa berkampanye dengan cara yang bersih. "Kalau Anda sudah siap ke dunia politik, ini adalah perjuangan, bukan perjuangan saya, tetapi perjuangan bersama. Kalu kita biarkan orang tidak profesional masuk ke DPR, orang yang kotor yang kita akan turut bersalah," papar dia.
Terkait peluang caleg muda, Yoga mengaku cukup besar. Ia yakin setiap caleg mudah memiliki potensi. Namun, belum banyak dikenal. Itu sebabnya, peran media menjadi sangat penting.
"Media turut andil dalam memperkenalkan caleg muda ke masyarakat," kata dia.