REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski hasil penghitungan suara nasional Provinsi DKI Jakarta daerah pemilihan DKI Jakarta I belum disahkan, namun hasil perolehan suara parpol dan caleg telah dibacakan KPU DKI Jakarta. Dari hasil penghitungan sementara, caleg petahana dari Partai Demokrat yang juga menjadi peserta konvensi, Hayono Isman gagal mendapatkan kursi.
Hasil perolehan suara partai yang dibacakan KPU DKI pada saat rapat pleno nasional di KPU pusat, menunjukkan perolehan tertinggi diraih PDIP sebanyak 301.010 suara. Diikuti PPP (171.269), Partai Gerindra (158.604), PKS (138.029), Partai Golkar (116.472). Kemudian Partai Demokrat (116.472), PAN (86.236), PKB (75.423), Partai Hanura (68.217), Partai Nasdem (43.097), PBB (15.733), dan PKPI (8.958).
Dari jumlah suara sah sementara, hanya suara PDIP yang menyentuh angka Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Dari 1.273.738 suara sah parpol yang diprediksi lolos ambang batas parlemen, harga BPP dibagi menjadi enam kursi di Dapil DKI Jakarta I sebanyak 212.289,67 suara.
Untuk dapil yang meliputi wilayah administrasi Jakarta Timur itu, berdasarkan harga BPP, PDIP mendapatkan satu kursi pada penghitungan tahap pertama. Kursi diraih caleg nomor urut 1, Wiryanti Sukamdani.
Sisa lima kursi dibagi pada penghitungan tahap kedua. Dibagi kepada lima parpol yakni PPP, untuk caleg nomor urut 6, Achmad Fauzan Haru. Kemudian satu kursi untuk caleg Gerindra nomor urut 1, Asril Hamzah Tanjung. Satu kursi untuk caleg PKS nomor urut 1, Ahmad Zainuddin. Satu kursi untuk caleg Golkar nomor urut 1, Bambang Atmanto Wiyogo.
Sementara kursi keenam untuk caleg Partai Demokrat nomor urut 3, Dwi Astuti Wulandari. Dwi dengan suara sebanyak 20.434 mengalahkan Hayono Isman, caleg nomor urut satu yang hanya mendapatkan suara 18.389.
Hasil sementara sebelum disahkan KPU pada 9 Mei nanti itu menunjukkan PAN, PKB, Hanura, Nasdem, PBB, dan PKPI tidak mendapatkan kursi dari Dapil DKI I.