Home >> >>
Kualitas Wajah Baru DPR Diragukan
Kamis , 15 May 2014, 17:17 WIB
REPUBLIKA
Sidang paripurna DPR-RI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan 560 orang calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terpilih periode 2014-2019, Rabu (14/5) kemarin. Dari nama-nama calon terpilih, lebih banyak wajah dan pendatang baru.

Penelusuran RoL, dari 560 caleg terpilih, sebanyak 323 orang merupakan wajah-wajah baru. Sementara caleg petahana berjumlah lebih sedikit, yakni 237 orang.

Anggota legislatif yang akan duduk di senayan terdiri dari 56 caleg petahana PDIP, Partai Golkar (42 orang), Partai Gerindra (12 orang), PAN (22 orang). Lalu dari PKB (18 orang), PKS (30 orang), Demokrat (33 orang), PPP (20 orang), dan dari Partai Hanura (4 orang).

Peneliti Forum Masyarakat Pedulu Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, komposisi caleg terpilih yang terhitung baru di DPR bukan jaminan akan membawa wajah DPR lebih baik.

"Ada rasa pesimistik juga. Pertama, sebagian dari mereka yang baru adalah mereka yang tidak berpengalaman bahkan sekedar menjadi politisi sebelumnya,"kata Lucius kepada RoL, Kamis (15/5).

Kondisi itu, ujarnya, membuat anggota baru nampak culun ketika berhadapan dengan mereka yang senior atau anggota lama di DPR. Selain itu, motivasi caleg pendatang baru menjadi anggota parlemen juga tidak didorong oleh idealisme yang jelas. Sehingga diragukan mereka yang masih baru itu bisa meningkatkan kualitas parlemen.

Proses pemilu yang ditandai dengan maraknya kecurangan, lanjut Lucius, juga menjadi pertanda buruk. Apa lagi jika pelaku kecurangan merupakan caleg-caleg baru tersebut. Dipastikan pragmatisme akan menjadi dasar yang buruk bagi anggota dalam bekerja.

Namun, kehadiran wajah baru dinilai Lucius bisa memicu semangat baru di DPR. "Jika anggota baru berangkat dengan semangat kerja yang tinggi, minimal anggota lama akan terpengaruh," kata dia.

Sebelum dilantik, menurut Lucius anggota DPR baru harus bisa menyiapkan diri. Untuk menampilkan cita rasa baru dan bisa mempengaruhi anggota lama.

Anggota DPR baru harus mempersiapkan diri, minimal paham dengan apa yang akan dikerjakan nanti. Sehingga begitu masuk DPR, mereka tidak gagap menghadapi suasana kerja baru.





Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Ira Sasmita
BERITA TERKAIT
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar