REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Sebanyak 38 pebulutangkis muda menjadi peserta terakhir dalam rangkaian audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di GOR Jati, Kudus, pada Kamis (6/9). Kudus menjadi kota terakhir dari delapan kota untuk menjadi tujuan pencarian bakat atlet muda ini.
Manajer tim PB Djarum, Fung Permadi memberikan motivasi bagi seluruh peserta yang hadir. Karena nantinya peserta ini akan bergabung dengan peserta kota lain untuk berada di final audisi umum yang akan digelar pada 7-9 September.
"Kita sebut semua perjuangan dan pengorbanan untuk ikut ajang ini, saya tau mereka berjuang dengan luar biasa ampe babak final," jelas Fung di GOR Jati, Kamis (6/9).
Sebelumnya, Kudus menjadi salah satu kota dengan pendaftar terbanyak. Terdapat 1.073 pendaftar dalam fase registrasi. Kemudian, tim pencari bakat yang berisi legenda bulutangkis dan pelatih PB Djarum memantau langsung sehingga lolos menjadi 400 orang.
Peraih super tiket audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di GOR Jati, Kudus, Kamis (6/9). Kudus menjadi kota terakhir sebelum dilaksanakan final yang akan digelar pada 7-9 September.
Kemudian tahap turnamen menjadi tahap tersengit bagi calon penerima beasiswa. Dimana selama dua hari (5-6 Septrmber) dilakukan turnamen dengan sistem gugur hingga akhirnya terpilih 38 pebulutangkis muda berbakat.
"Selamat kepada kalian yang telah berhasil melampaui satu fase di Kudus. Namun jangan cepat berpuas diri, Iawan-Iawan tangguh dari berbagai kota hasil audisi umum telah menanti," tegas atlet 90-an ini.
Di sisi lain, Fung mengapresiasi antusiasme dari para pendaftar. Karena tahun ini, pendaftar cenderung merata dari seluruh provinsi di Indonesia.
Program Manager Bakti Olahraga Djarum Foundation Budi Darmawan menuturkan, antusiasme tersebut sebagai wujud kepedulian orangtua pada minat dan bakat anak. "Hingga rangkaian akhir audisi umum pada tahun ini, Kudus mencatat rekor dengan jumlah peserta terbanyak dan tren positif ini juga terjadi di kota-kota Iain dari gelaran audisi umum tahun ini," jelas Budi.