Kamis 06 Sep 2018 17:20 WIB

Remaja Putri Asal Sukabumi Diduga Jadi Korban Trafficking

Awalnya, Entin ditawari jadi pengasuh bayi di Jakarta.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Qommarria Rostanti
Perdagangan manusia (ilustrasi).
Foto: Foto : Mardiah
Perdagangan manusia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang remaja putri asal Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, diduga menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking). Awalnya, remaja yang bernama Entin Sultini (16 tahun) akan dipekerjakan sebagai pengasuh bayi di Jakarta.

Namun pada kenyataannya dia dibawa ke Malaysia. Entin merupakan anak dari pasangan suami-istri Oden Permana (43 tahun) dan Enok (44 tahun) warga Kampung Kadupugur, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi.

"Informasi adanya dugaan kasus trafficking berasal dari warga dan langsung dicek ternyata benar," ujar Kepala Desa Wangunreja Kecamatan Nyalindung Ali Nurdin kepada wartawan, Kamis (6/9).

Ali bersama petugas lainnya mendatangi rumah orang tua korban pada Rabu (5/9). Dari keterangan keluarga korban, Entin berpamitan untuk bekerja di Jakarta pada 14 Agustus 2018. Informasinya Entin diajak bekerja sebagai pengasuh bayi di Jakarta oleh seseorang yang baru dikenalnya melalui Facebook.

Namun, kata Ali, kini Entin berada di Selangor, Malaysia, dengan kondisi yang memprihatinkan. Keluarga berencana akan melaporkan kepada pemerintah agar Entin bisa dibantu agar pulang ke Sukabumi.

Ayah kandung Entin, Oden Permana, mengatakan keluarga merasa kaget karena anaknya ternyata bekerja di Malaysia. Padahal saat berangkat dari rumah, Entin menyampaikan akan bekerja sebagai pengasuh anak di Jakarta.

"Awalnya kami tidak percaya karena sejak awal memang tujuannya Jakarta," ujar Oden.

Menurut dia, keluarga awalnya tidak mengizinkan Entin untuk bekerja di Jakarta. Namun karena desakan ekonomi maka keluarga tidak bisa berbuat banyak.

Oden menyebut pada awal keberangkatan ke Jakarta Entin masih bisa dihubungi oleh keluarga. Beberapa hari berikutnya keluarga kehilangan kontak karena Entin tidak memberikan kabar.

Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi Tatang Arifin mengatakan informasi adanya dugaan korban trafficking sudah ditindaklanjuti petugas di lapangan. "Upaya penanganannya dilakukan dengan koordinasi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi," ujarnya.

Dia berharap Entin bisa segera dibawa pulang ke kampung halaman dalam keadaan selamat. Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi Elis Nurbaeti mengatakan hari ini petugas sudah mendatangi rumah keluarga Entin. "Setelah mendapatkan informasi yang lengkap maka kami akan melakukan langkah penanganan," kata Elis.

P2TP2A mengimbau seluruh warga Sukabumi untuk dapat mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai warga tergoda dengan tawaran pekerjaan yang belum jelas dan iming-iming gaji besar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement